Salah satu media dakwah yang digunakan Wali Songo untuk mengajak masyarakat Jawa memeluk agama Islam adalah melalui tembang macapat.
Dahulu masyarakat Jawa sangat menyukai kesenian tradisional seperti lagu. Maka tembang macapat mijil menjadi salah satu medianya.
Ada dua pendapat yang mengatakan penggunaan jenis tembang ini untuk pertama kali.
Pendapat pertama menyatakan bahwa Ja’far Shodiq atau yang dikenal dengan nama Sunan Kudus yang menciptakan tembang ini.
Pendapat kedua menyatakan bahwa Sunan Gunung Jati yang menggunakan tembang ini sebagai media dakwah di daerah Jawa Barat.
Tembang memang lekat sekali dengan kepercayaan Jawa pada zaman dahulu. Sehingga akan sangat mudah untuk menyebarkan agama Islam,
Selain itu, akan lebih mudah diterima masyarakat juga jika berdakwah melalui media tembang.
Inilah yang menjadi salah satu alasan munculnya tembang macapat mijil di tanah Jawa dan jenis tembang macapat lainnya.
Lalu tembang macapat mijil itu tembang yang seperti apa? Temukan jawabannya pada pembahasan berikut ini.
Daftar Isi
Arti Tembang Mijil
Mijil merupakan salah satu dari 11 macam macam tembang macapat yang berada di urutan kedua setelah tembang maskumambang.
Macapat mijil adalah tembang yang cocok untuk mendeskripsikan tentang kelahiran bayi yang sudah jelas laki-laki atau perempuan.
Tafsir lain mengatakan bahwa lahir disini maknanya adalah munculnya keinginan untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Jika kata mijil artinya sebagai bayi yang baru lahir atau orang yang ingin memulai berbuat baik, maka pada dasarnya manusia memiliki sifat yang lemah.
Karena itu, manusia sangat membutuhkan nasehat-nasehat, arahan serta perlindungan. Maka muncul tembang macapat mijil sebagai solusinya.
Dalam kandungan lirik mijil, masyarakat Jawa mempercayai bahwa tembang tersebut memiliki makna, tata nilai dan etika yang dapat digunakan sebagai pedoman hidup.
Fungsi Tembang Mijil
Tembang macapat diciptakan dengan tujuan tertentu. Ada banyak fungsi tembang macapat ini, selain fungsi utamanya sebagai hiburan masyarakat Jawa pada zaman dahulu.
Seiring dengan perkembangan zaman, jenis tembang macapat banyak dikreasikan berdasarkan kreativitas pencipta lagu.
Berikut beberapa fungsi tembang macapat lainnya:
- Sebagai sarana berdakwah.
- Pengiring pementasan seni tradisional Jawa.
- Pengiring upacara adat.
- Sebagai materi pendidikan di sekolah.
- Sarana untuk menyampaikan nasehat lewat tembang.
- Sebagai mantra menolak bala.
Watak Tembang Mijil
Semua lirik tembang macapat, selalu memiliki sifat yang menjadi ciri khas dari satu tembang dengan yang lain.
Sifat dari lagu ini dalam tembang macapat disebut dengan watak. Watak suatu tembang akan mengubah emosi pendengar maupun yang melantunkan tembang tersebut.
Watak macapat mijil adalah cinta, berkaitan dengan mencari ilmu, nasehat, cerita-cerita dan keterbukaan.
Baca Juga : Tembang Sinom
Pathokan Tembang Mijil
Aturan tembang disebut juga dengan paugeran tembang macapat. Paugeran tembang macapat berupa ketentuan jumlah baris, jumlah suku kata dan penggunaan huruf vokal di akhir tembang.
Paugeran tembang macapat tersebut dibuat secara permanen dengan tujuan agar susunan tembang sesuai. Meskipun lirik tembang dengan tema yang berbeda.
Berikut paugeran tembang macapat mijil:
Guru gatra
Guru gatra adalah jumlah baris yang ada pada bait tembang. Mijil memiliki 6 guru gatra.
Guru wilangan
Guru wilangan adalah jumlah suku pada setiap baris tembang. Guru wilangan macapat mijil adalah 10, 6, 10, 10, 6, 6.
Gatra pertama memiliki 10 suku kata, gatra kedua 6 suku kata, gatra ketiga 10 suku kata dan seterusnya.
Guru Lagu
Guru lagu adalah jatuhnya suara di akhir baris tembang. Guru lagu macapat mijil adalah i, o, e, i, i, o.
Artinya baris pertama diakhiri vokal i, baris kedua diakhiri vokal o, baris ketiga diakhiri vokal e dan seterusnya.
Contoh Tembang Mijil
Berikut kumpulan lirik dan makan tembang macapat mijil mulai dari tema pendidikan, nasehat dan lainnya.
Surasane Tembang Macapat Mijil Tema Pendidikan
Lamun pinitados
Amengkoni mring balewismane
Among putra marusentanabdi
Den angati-ati
Ing sadurungipun
Artinya:
Nasihat untuk wanita yang sudah berumah tangga
Hendaknya dapat dipercaya
Melindungi rumah tangganya
Mengasuh anak, maru keluarga dan abdi
Selalu berhati-hati
Sebelum melakukan sesuatu.
Sira Sang lir sinom,
Saking taman miyos butulane,
Datan wonten cethine udani,
Lampahe lestari,
Wus ngambah marga Gung.
Artinya:
Tengah malam suasana mencekam,
Dia Sang pemuda,
Dari taman keluar pintu belakang,
Tidak ada yang menanyai,
Perjalanannya selamat,
Sudah sampai jalan besar.
wulan meh mangulon,
lir nganglangi buwana langene,
kalong kalang agolong tumiling,
lir kadya sung peling,
samar dalu dalu.
kang trenggana abyor,
ing gegana ambabar sekare,
lintang wuluh renyep-renyep kadi,
remengga asrining,
seneke kang gelung.
kilat thathit mawor,
obar-abir ambabar pinggire,
kelap-kelap kelamban belani,
lelidhah lumindhih,
Sang Kusuma ngadhuh.
kelabe tan adoh,
laraping kilat singga angawe,
obar-abir ambabar ing pinggir,
lir kadya ngobori,
mring kang lampah dalu.
lir sabdanig kayon,
rerep angresbarungan walang krek,
singga mudada ingkang lumaris,
beluk miwah kolik,
kadya celuk-celuk.
barung canggeret nong,
lir pradangga barungan arame,
puyuh meluh saingga nyalahi,
pepelung melingi,
melung lir anulung.
ngaweran kang lolos,
pecruk kacer angleper ibere,
saking wuri tumutur nglancangi,
ing ngarsa sang dewi,
lir tuduh marga gung.
pan sarwi amirong,
rasa-rasa tumindak lampahe,
kang kudhasih munya ngasih-asih,
pangangsahe kadi,
tangisireng dalu.
mrebabak sumorot,
angenani Sang ayu citrane,
teturutan lir wastra maceti,
singga pangadhanging,
kang pinaran ing kung.
Lirik Tembang Mijil Buatan Sendiri
nira sang lir sinom,
Hyang Aruna saman wijile,
mentas saking wening jalanidhi,
mungup mulep mungging,
udayaning gunung.
marang kang mimba Ion,
kathah kadi dulure lampahe,
wong sapasar maring ing nagari,
nyimpang Sang lir Ratih,
saking ing marga gung.
marga jurang sigrong,
grenging ori-ori pepinggire,
nuting ngereng-ereng jurang terbis,
peperenge miring,
parang curi cerung.
ingkang rompoh-rompoh,
embes-embes barabas rembese,
nginggil bondhot bundhet ri panjalin,
siluk-siluk sungil,
mangap singup-singup.
gumrujug toyanjog,
tirta jroning jurang gumarenjeng,
lir tinalang kekalene mili,
tetilase limit,
lelumute lunyu.
margewuh tan ewoh,
sampun langkung Sang Retna lampahe,
saking jroning jurang sigrong ori,
ngambah wana radin,
terataban ngayun.
manyura nyengunglong,
kadya nguwuh ngampirken lampahe,
myang kukila andon rame mungging,
mandira geng asri,
ngaturi sesuguh.
kapranggul kapregok,
nggiwar ajrih akongas gandane,
wruh kalamun wanodya linuwih,
trah kusuma sayekti,
rumembesing madu.
lumakyeng ngarsa doh,
ana ingkang rumekseng wurine,
miwah ingkang munggeng kanan-keri,
lir kadya njajari,
ngiring ngurung-urung.
sasekaran abyor,
neka warna duk sedheng panjrahe,
argula manglung sekare kadi,
lumaku pinethik,
mring Sang Ratnaning Rum.
(Serat Srikandhi Maguru Manah)
Contoh Tembang Mijil Poma Kaki
Artinya: Wahai anakku ingatlah selalu
Ing pitutur ingong,
Sira uga satriya arane,
Kudu anteng jatmika ing budi,
Ruruh sarta wasis,
Samubarang ipun.
atas nasihat dariku
dirimu disebut juga sebagai satria
harus tenang dan baik budi pekertinya
sabar serta pandai
atas segala hal
Tembang Macapat Mijil Sunan Kalijaga
Artinya: Dan milikilah sifat ksatria di dalam batin
Nanging aja katon,
Sasabana yen durung mangsane,
Kekendelan aja wani mingkis,
Wiweka ing batin,
den samar den semu
Namun jangan diperlihatkan
Rahasiakan jika belum sampai pada masanya
Atas keberaniannya jangan sampai dihilangkan
Tatalah dalam batinmu
Agar menjadi samar dan semu.
Artinya: Dan selalu mantap dalam kebaikan
lan ta wekas ingong,
aja kurang iya panrimane,
yen wus tinitah maring Hyang Widhi,
ing badan puniki,
wus papancenipun.
dan juga pesanku
jangan sampai kurang syukurnya
jika sudah menjadi kehendak Tuhan
kepada diri ini
sudah menjadi ketetapanNya
Artinya: Ada orang yang sudah menerima ketentuan dari
Hyang pan dadi awon,
lan ana wong tan nrima titahe,
ing wekasan iku dadi becik,
kawruhana ugi,
aja salang surup.
Tuhan namun menjadi tidak baik
dan ada juga orang yang tidak bisa menerima ketentuan-Nya
pada akhirnrya ada yang menjadi baik
pahami juga hal itu
jangan salah mengartikan
Artinya: Jika orang bodoh yang tidak menginginkan untuk
tatakon titiron,
anarima ing titah bodhone,
iku wong narima nora becik,
dene ingkang becik,
wong narima iku.
bertanya dan meniru
dan hanya menerima saja atas kebodohannya
itu orang yang menerima ketetapan tuhan dengan cara tidak baik
sedangkan yang baik adalah
orang menerima ketetapan-Nya
Adoh tindak nistho (Jauh dari tindakan buruk)
Gedheke amal sarto imane (memperbanyak amal dan iman)
Kudu iklhas lan narimo yekti (Harus Ikhlas dan Menerima keadaan)
Gemi Lan setiti (peduli dan Hati-hati)
Legowo ing Ndriyo ( Rela Dalam Hati)
Baca Juga : Tembang Pocung
Piwulang Tembang Macapat Mijil
Pada dasarnya semua tembang macapat berisi nasihat (pitutur luhur) dalam hal kebaikan. Tanpa terkecuali macapat mijil.
Mengarah pada salah satu lirik mijil yang terkenal seperti berikut:
kudu andhap asor Wani ngalah dhuwur wekasane Tumungkula yen dipun dukani Bapang den simpangi ono catur mungkur
Pesan moral pada isi tembang tersebut berupa:
- Dedalane guno lawan sekti (jalan yang bermanfaat dan sakti)
Sebagai manusia, tujuan hidup dapat di tinjau dari dua perspektif yaitu persiapan bekal setelah mati dan menjadi bermanfaat untuk orang lain.
Bait ini seolah memberi piwulang (nasehat) berupa perintah untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan agar bermanfaat untuk orang lain.
Karna ilmu adalah bagian dari ibadah kepada yang maha kuasa. Kalau iman saja tanpa ilmu maka tidak ada gunanya.
Amal baik merupakan aplikasi dari ilmu yang bermanfaat dan keimanan kita.
- Kudu andhap asor (harus rendah diri)
Makna lirik ini adalah nasehat agar tetap rendah hati dan pandai menempatkan diri di lingkungan sekitar.
Yakni dengan bersikap baik kepada siapa saja, menghormati dan menghargai orang lain.
- Wani ngalah dhuwur wekasane (berani mengalah adalah perilaku yang luhur)
Lirik lagu yang ini sebagai pengingat agar mau untuk mengalah. Mengalah disini biasanya dengan berperilaku tidak egois dan selalu sabar.
Mengalah memang butuh keberanian untuk menurunkan ego diri sendiri. Karena mengalah sendiri adalah perilaku yang baik dan luhur.
- Tumungkula yen dipun dukani (menunduklah jika dimarahi)
Makna lirik tembang ini seolah menjadi pengingat bagi kita untuk tetap menjunjung nilai kesopanan sekalipun ketika di marahi.
Bait ini juga memiliki makna berupa nasihat "jangan membantah bila dimarahi". Dimarahi disini bukan hanya oleh manusia, melainkan di marahi juga oleh alam semesta juga oleh sang pencipta.
- Bapang den simpangi (Hindari hal-hal yang bersifat hura hura)
Pitutur luhur lirik ini adalah pengingat agar kita sebagai manusia menghindari perilaku yang hura hura. Hura hura disini dapat di artikan sebagai perilaku yang tanpa manfaat seperti berfoya foya untuk menghamburkan uang. Perilaku tersebut semata untuk kesenangan dunia belaka.
- Ono catur mungkur (Hindari pergunjingan)
Menghindari pergunjingan sama halnya dengan menghindari perilaku yang kurang baik. Lirik ini adalah sebuah inspirasi yang mengandung pesan moral agar tidak fokus pada hal yang kurang baik.
Baiknya untuk fokus ke apa yang kita kerjakan saat ini agar dapat bermanfaat untuk orang lain sesuai dengan lirik pada guru gatra 1.
Isi Tembang Mijil
Ada poin penting yang terkandung dari filosofi setiap bait tembang macapat mijil yaitu etika.
Dari bait pertama sampai akhir semua pembahasan adalah tentang etika dalam kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya pengarang ingin menunjukkan tentang nilai dakwah islam. Hal ini tercermin pada setiap lirik tembang yang islami.
Seperti tentang makna persaudaraan, sikap santun, kekuatan yang harus dimiliki agar lebih bermanfaat, tentang kesederhanaan hidup di dunia dan nilai dakwah lainnya.
Makna macapat mijil cukup dalam dan relevan untuk zaman sekarang karena nilai-nilai luhur yang disampaikan.
Terlebih di zaman ini penuh godaan, sehingga di butuhkan pengendalian diri yang baik. Pengendalian diri ini dapat dibentuk dengan mendengarkan nasihat orang tua, memaknai setiap isi tembang yang sarat akan makna dan merenungi apa yang sudah di kerjakan.
Dengan begitu, akan lebih mudah dekat dengan sang pencipta. Sehingga akan lebih mudah lagi untuk menebar kebaikan.
Kumpulan Soal dan Jawaban tentang Macapat Mijil
- Tembang macapat mijil nggambarake manungso rikolo ? Mijil nggambarake titi wanci nalika jabang bayi lair saka guwa garbaning biyung.
- Kepriye guru lagune tembang macapat mijil? Guru lagune yaiku i, o, e, i, i, o.
- Fungsi tembang macapat mijil yaiku kanggo menehi? Yaiu kanggo menehi pitutur luhur utawa nasihat.
- Guru gatra macapat mijil ana? 6 gatra
- Sifat tembang macapat mijil yaitu? terbuka, memberi nasihat, cinta dan menggambarkan cerita-cerita.
- Pralambange tembang macapat mijil yaiku? minangka pralambange manungsa lair ing alam donya lumantar bapa lan biyung (yaitu sebagai simbol manusia lahir di dunia melalui ayah dan ibu)
- Sasmitaning tembang mijil wonten sekar macapat inggih punika.. ? mijil,
pamjil, wijil, wiyos, raras, medal, sulastri. - Tembang mijil kalebu tembang? Tembang macapat
Demikian artikel yang kami sampaikan, semoga dapat menambah wawasan dan semoga bermanfaat.
